Rabu, 13 April 2011

CERPEN


Become Their Manager
    
     Sejak masuk SMU Bangsa, Olivia Aisyah Kobayashi sudah mengincar jabatan sebagai manager club voli, ekskul andalan sekolah yang sudah tersohor sampai ke tingkat nasional.
      Gadis blasteran Jepang ini sebenarnya pandai bermain voli, tetapi kondisi tubuhnya tidak mengizinkan. Dia mengidap penyakit asma. Waktu SMP di Jepang , dia pernah mengikuti ekskul voli sebagai anggota tim regular dan posisinya sebagai pemain depan kanan. Akan tetapi, saat pertandingan melawan SMP Fujiyama, asmanya kambuh dan harus di rawat di rumah sakit selama dua minggu. Setelah kejadian itu, orang tua Olivia tidak mengizinkan anak semata wayang mereka mengikuti ekskul olahraga apapun.
Alangkah bahagianya ketika Olivia mengetahui bahwa SMU yang akan di masukinya ada ekskul volinya dan setiap ekskul di sekolah ini ada managernya. Sebagai wujud kecintaannya pada voli, dia mengincar posisi manager klub voli.
     ’’Sss… tapi jangan sampe ketauan  Oli,’’ bisik Vina pada tim regular yang lain.
       ‘’ Iya, iya…tapi lo dapet dari mana? Tanya Sarah sambil mengambil VCD yang berisi rekaman latihan voli tim SMU Harapan dari tangan Vina.
       ‘’ Ehem, adek gue kan ekskul di sana. Dia gue suruh merekam latihan mereka secara diam-diam.
       Vin, sori ya, lo kan kapten tim, kok lo ngelakuin cara licik kayak gini, sih? Cara kayak gini kan bukan kita banget!’’ Fitrah angkat bicara.
    Vina menatap tajam kea rah Fitrah.
     ’’Dengar ya, Fit, ini adalah pertandingan pertama kita semenjak gue jadi kapten. Di pertandingan yang pertama ini, kita udah dapet lawan yang berat banget. Fit! Gue nggak mau kalah. Ehh!! Tapi inget, jangan sampa hal ini bocor ke Oli. Pokoknya kita harus menang.
     Latihan voli yang biasanya seminggu sekali, tidak membuat anggota tim keberatan, ketike Olivia mengubahnya menjadi dua kali seminggu, setiap Sabtu & Minggu. Seperti biasanya, Olivia semangat sekali menjalani hari2nya sebagai manager klub.
     ’’Li, lo ada waktu, nggak?’’ Tanya Fitrah, ketika Oli sedang mengeluarkan air mineral kemasan gelas dari dalam kardus dan menaruhnya di meja.
      ’’memangnya ada apa, Fit?’’
      ’’Gue mo ngomong sesuatu.  Ngomongnya di ruangan aja deh,’’ kata Fitrah sambil masuk  ke dalam ruang klub.
      ’’Ada apa, nih?’’
      ’’Hmm, gue mau bilang karena ini salah…’’ Fitrah menghela nafas. ’’Oli,… Vina punya rekaman tim voli SMU Harapan pas lagi latihan.’’
    ’’What?! Gimana ceritanya?’’ Tanya Oli setengah berbisik lagi terkejut. Lalu Fitrah menceritakan semuanya.’’Tapi lo jangan bilang lo tau dari gue ya, Li?’’ pesan Fitrah sama Oli.
    ’’ Pasti Fitrah kan yang ngasih tau lo?!’’ seru  Vina. Dia sangat gusar.. ketika Oli membicarakan tentang rekaman itu.
   ’’Nggak penting yang ngasih tau ke gue, Vin!’’.Gue ngerti perasaan lo, Vin, karena gue juga pernah ngalamin hal itu dulu, walaupun gue bukan kapten tim.
    ’’Apa yang lo lakuin jelas nggak sportif sama sekali dacerminan bahwa lo nggak percaya sama kekuatan tim yang kita punya, berarti kita udah kalah sebelum berperang. Tim kita hebat lo, Vin!!!
       Olivia tersenyum pada Vina. ’’Ma’afin gue, Li…’’ kata Vina lirih. Lalu mereka berpelukan.
     Pertandingan di mulai.
    ‘’Semua sudah siap?! Seru Oli bersemangat.
    ‘’Siaaap!’’ jawab semua anggota tim voli SMU Bangsa.
     Hari ini , hari pertandingan melawan tim voli SMU Harapan, yang di adakan di lapangan voli indoor SMU Harapan.
  ‘’Vin, gawat!’’ seru Rani panik.
  ‘’Gawat kenapa?’’ Tanya Vina. Tadi Tiara nelpon gue, Dia bilang nyokapnya…. Meninggal’’…’’innalillahi wa inna ilahi raaji’un…’’
    Ya udah, habis pertandingan kita ngelayat. Tapi, pengganti Tiara, siapa ya…? Semuanya panic.
  ‘’Biar gue yang gantiin Tiara,’’ kata Olivia. Suana jadi hening.
   ‘’Kamu serius ,Li?’’ Tanya Ruri.
    ‘’Iya gue serius,’’ jawab Oli santai.’’ Posisi gue dulu sama kayak Tiara, pemain depan kanan. ‘’Ok, kalo gitu gue ganti kostum dulu!’’
   Vina tersenyum pada mereka semua.’’Well, the show must go on.”
   Pertandingan kali ini sangat seru.  Kedua tim sama-sama tangguh.
   Olivia tampak sangat bersemangat. Anggota tim mereka sangat mengkhawatirkan kondisi Olivia.
     Skor set pertama 19 untuk Bangsa dan 15 untuk Harapan. Pada set kedua 13 untuk Bangsa dan 19 untuk Harapan. Dan pada set ketiga, 0 untuk Bangsa dan 11 untuk Harapan.
       Bu Astrid, pelatih tim voli SMU Bangsa meminta waktu istirahat. Lalu, di gunakan untuk menyusun strategi.
       “Li, lo nggak apa-apa, kan? “ Tanya Vina khawatir.Walaupun bersemangat, tetapi wajah puucat Oli, tak bias di sembunyikan.
     “Gue nggak apa-apa..!!  Don’t Worry, Ok?” jawab Oli tersenyum.
    Jam istirahat habis. Semua kembali ke lapangan.
     “AYO VOGUE, SEMANGAT!!! Seru tim pendukung SMU Bangsa. Vague singkatan dari volley Groupies.
      “Masih kuat Li?” Tanya Sara.  “ Olivia mengangguk. Sebenarnya , dia sudah nggak tahan lagi. Dia sudah sulit bernafas.
       “Oli, BERTAHAN, OLIII!!” seru tim suporter.    
      Dengan sisa kekuatan yang ada, Oli melakukan serangan terbuka dan membuat semua orang tercengang karena Oli melompat lebih tinggi dari net. Dan Olivia berhasil mengalahkan lawan.
     Pertandingan usai dengan skor 20-25 untuk SMU Bangsa. Semua bersorak sorai.Begitupun Oli. Semua anggota tim mengerubungi Olivia, karena Olivia berhasil.
   “Kita berhasil ,Li!” seru Vina, lalu merangkul Oli. Oli tidak beraksi apa-apa.
   “ Li? Oli?” bisik Vina. Perlahan  Vina  melepaskan pelukannya dan membaringkan Oli di pangkuannya. Semua anggota tim terdiam, dan menangis. Tak lama, tim  medis  langsung membawa Olivia ke RS terdekat.


……………………………. Bunga bertabur di atas gyndukan tanah merah itu masih segar. Di dalam  terbaring gadis cantik bernama Olivia Aisyah Kobayashi. Ia telah meninggalkan semua orang yang mencintainya.
     Banyak hal yang telah Oli ajarkan kepada teman-temannya hingga sangat membekas. Bagi orang tua , teman-teman, dan guru-gurunya. Olivia adalah seorang anak, manager, sekaligus pemain terbaik yang pernah ada.    

2 komentar: